Diapit oleh dua gergasi garang bagak dan penuh muatan berderum enjin masing masing menandakan tiba masa untuk selamat tinggal. Kepulan asap hitam tidak pernah menyenangkan tekak setiap insan di stesen bas ala koboi dihiasi tikus tikus berkejaran manja mengigit gigit sisa sampah terbiar, disitulah bumi dipijak nyata. Perasaan halus yang tidak pernah lekang dengan kasih sayang nya hanya mampu menadah simpati agar masa yang berlalu bagai emas ditatang kehilir dapat menitiskan seempuk belas dan kasihan. 6 jam diam seribu bahasa kelu lidah memejamkan hati yang robek dicalarkan masa yang angkuh, sambil mengamati keindahan setiap bibit bibit kata dari desaran radio nya. Malam bagai menyanyi, angin bagai menyahut panggilan simfoni aman menambah putaran enjin menolaknya jauh ke utara.
& saat platinum itulah berakhirnya satu period hidup yang melahirkan sebuah hari yang menjanjikan sesuatu lain.